Sabtu, 26 November 2016

* Organisasi–organisasi pada masa moderat (1930 - 1942)

Organisasi-organisasi pada masa ini menggunakan taktik kooperasi (bekerja sama) dengan alasan:
               I.     Pemerintah kolonial Belanda terus melakukan tekanan keras terhadap partai-partai yang ada akibat pemberontakan PKI
            II.     Partai-partai di Indonesia mengalami kesulitan dana akibat krisis malaise (krisis ekonomi dunia)
a.      Partai Indonesia Raya (Parindra)
            Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dari Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah mancapai Indonesia Raya. Tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husin Thamrin. Tokoh tokoh lain adalah R. Sukarjo Wiryopranoto, R. Panji Suroso, Wuryaningrat, dan Mr. Susanto Tirtoprojo.
b.      Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
            Gerindo berdiri di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 oleh bekas orang-orang Partindo. Tujuan gerindo adalah:
1)      Mencapai Indonesia merdeka
2)      Memperkokoh ekonomi Indonesia
3)      Mengangkat kesejahteraan kaum buruh
4)      Memberi bantuan bagi kaum pengangguran
Tokoh-tokoh gerindo antara lain, Sartono, Sanusi Pane, Moh.Yamin, R. Wilopo, dll.
c.      Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
            Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik yang dipelopori Sutardjo Kartohadikusumo mangajukan petisi supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negara Belanda dimana anggotanya mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri.
            Karena kekecewaan terhadap keputusan pemerintah Belanda, pada tanggal 21 Mei 1939 dibentuklah Gabungan Politik Indonesia atas prakarsa dari Moh. Husni Thamrin. Tujuan Gapi adalah menuntut kepada pemerintah Belanda agar Indonesia mempunyai parlemen sendiri.
            Pemerintah Belanda membentuk Komisi Visman yang bertugas menyelidiki kehendak rakyat Indonesia. Seusai menjalankan penyelidikan, Komisi Visman mengeluarkan keputusan yang mengecewakan bangsa Indonesia. Menurut komisi tersebut, sebagian besar rakyat Indonesia berkeinginan hidup dalam ikatan Kerajaan Belanda, GAPI menilai pernyataan tersebut merupakan rekayasa Belanda untuk mengelabuhi tokoh-tokohnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar