I. Pemerintah kolonial Belanda terus melakukan tekanan keras terhadap
partai-partai yang ada akibat pemberontakan PKI
II. Partai-partai di
Indonesia mengalami kesulitan dana akibat krisis
malaise (krisis ekonomi dunia)
a. Partai Indonesia Raya
(Parindra)
Parindra
didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26
Desember 1935. Parindra merupakan fusi dari Budi Utomo dan Persatuan Bangsa
Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah mancapai Indonesia Raya. Tokoh Parindra
yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husin
Thamrin. Tokoh tokoh lain adalah R. Sukarjo
Wiryopranoto, R. Panji Suroso,
Wuryaningrat, dan Mr. Susanto Tirtoprojo.
b. Gerakan Rakyat Indonesia
(Gerindo)
Gerindo
berdiri di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 oleh bekas orang-orang Partindo.
Tujuan gerindo adalah:
1)
Mencapai Indonesia
merdeka
2)
Memperkokoh ekonomi
Indonesia
3)
Mengangkat
kesejahteraan kaum buruh
4)
Memberi bantuan bagi
kaum pengangguran
Tokoh-tokoh gerindo
antara lain, Sartono, Sanusi Pane, Moh.Yamin, R. Wilopo, dll.
c. Gabungan Politik
Indonesia (GAPI)
Pada tanggal 15 Juli 1936,
partai-partai politik yang dipelopori Sutardjo Kartohadikusumo mangajukan
petisi supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan
negara Belanda dimana anggotanya mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah
untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang
berdiri sendiri.
Karena kekecewaan terhadap keputusan
pemerintah Belanda, pada tanggal 21 Mei 1939 dibentuklah Gabungan Politik
Indonesia atas prakarsa dari Moh. Husni Thamrin. Tujuan Gapi adalah menuntut
kepada pemerintah Belanda agar Indonesia mempunyai parlemen sendiri.
Pemerintah Belanda membentuk Komisi Visman yang bertugas menyelidiki
kehendak rakyat Indonesia. Seusai menjalankan penyelidikan, Komisi Visman
mengeluarkan keputusan yang mengecewakan bangsa Indonesia. Menurut komisi
tersebut, sebagian besar rakyat Indonesia berkeinginan hidup dalam ikatan Kerajaan
Belanda, GAPI menilai pernyataan tersebut merupakan rekayasa Belanda untuk
mengelabuhi tokoh-tokohnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar