Sabtu, 26 November 2016

* Organisasi-organisasi pada masa radikal (1920-1930)

a.      Perhimpunan Indonesia (PI)
       Perhimpunan Indonesia semula bernama Indische Vereeniging yang didirikan para pemuda Indonesia di negeri Belanda pada tahun 1908. Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripadi dan RM Noto Suroto. Tujuan perhimpunan Indonesia adalah berjuang untuk memperoleh suatu pemerintah di Indonesia yang hanya bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia.
       Kegiatan politik Perhimpunan Indonesia yang utama adalah menyebarluaskan semangat persatuan nasional untuk menentang penjajahan Belanda. Penyebarluasan itu dilakukan lewat majalahnya yang bernama Indonesia Merdeka. Cita-cita Perhimpunan Indonesia tertuang dalam 4 pokok ideologi dengan memerhatikan masalah sosial, ekonomi dengan menempatkan kemerdekaan sebagai tujuan politik yang dikembangkan sejak tahun 1925. Keempat pokok ideologi tersebut adalah kesatuan nasional, solidaritas, nonkooperasi, dan swadaya.
       Tokoh-tokoh Perhimpunan Indonesia, antara lain :
Moh. Hatta, Iwa Kusumasumantri, M. Sartono, G. Mangun Kusumo, Sastro Mulyono, dll.
b.      Partai Komunis Indonesia (PKI)
       PKI berdiri tanggal 23 Mei 1920. Paham komunis pertama kali diperkenalkan oleh seorang Belanda benama Sneevliet. Ia mendirikan organisasi yang bernama Indische Social Democratische Vereeeniging (ISDV) di Semarang tanggal 4 Mei 1914. Tokoh tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Semaun, Darsono, dan Alimin. 
       Tujuan PKI adalah melaksanakan garis politik yang ditetapkan komunisme internasional (komintern) dengan cara mengusir penjajah Belanda dan mendirikan negara komunis Indonesia.
Untuk memperbanyak anggota dan menyebarkan komunisme, PKI menyusup ke dalam SI hingga akhirnya SI terpecah menjadi SI-Putih dan SI-Merah.
       Setelah berhasil menyusup ke dalm SI, jumlah anggota PKI semakin besar. PKI berkembang pesat. Faktor yang menyebabkan PKI berkembang pesat yaitu:
1.      Propaganda yang sangat menarik
2.      Memiliki pemimpin yang berjiwa kerakyatan
3.      Pandai merebut massa rakyat yang tergabung dalam partai lain
4.      Sikapnya yang sangat tegas terhadap pemerintah Kolonial dan Kapitalis
5.      Di kalangan rakyat terdapat harapan bahwa PKI bisa menggantikan Ratu Adil
Dampak buruk yang ditimbulkan akibat PKI adalah berupa pengekangan dan penindasan yang luar biasa dari pemerintah Belanda sehingga sama sekali tidak mempunyai ruang gerak.
c.      Partai Nasional Indonesia (PNI)
            PNI didirikan di Bandung tanggal 4 Juli 1927 oleh Soekarno. Lahirnya PNI dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang kompleks  dan keberadaan Algemeene Studie Club. Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka atas usaha yang dilakukan sendiri. Rapat pendirian partai ini dihadiri oleh Ir.Soekarno, Dr. Ciptomangunkusumo, Soedjadi, Mr.Iskaq Tjokrodisuryo, Mr.Budiarto, dan Mr.Soenarjo.
            Kongres Partai Nasional Indonesia yang pertama di Surabaya tanggal 27-30 Mei 1928 menetapkan beberapa hal:
1.      Susunan program
2.      Menetapkan garis perjuangan
3.      Menetapkan garis politik
            Menyadari perlunya pernyataan segala potensi rakyat, PNI memelopori berdirinya Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). PPPKI diikuti oleh PSII (Partai Sarekat Islam Indoneisa), Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studie Club, dan Algemeene Studie Club.
            Pada kongres luar biasa yang diadakan di Jakarta tanggal 25 April 1931, diambil keputusan untuk membubarka PNI. Perbubaran ini menimbulkan pro dan kontra. Akhirnya, PNI terpecah menjadi dua yaitu Partindo dan PNI baru.
d.      Partai Indonesia (Partindo)
Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun 1929, maka PNI pecah menjadi dua yaitu Partindo dan PNI Baru. Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun 1929. Sejak awal berdirinya Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam aksi-aksi politik menuju Indonesia Merdeka.
Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka. Asasnya pun juga sama yaitu self help dan nonkooperasi. Partindo semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada tahun 1932, setelah dibebaskan dari penjara. Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat. Karena tidak bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar